Senin, 14 Oktober 2013

BI: Tingkat Konsumsi Masyarakat Melambat



JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan konsumsi masyarakat seiring dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Hal itu terungkap dalam Survei Penjualan Eceran BI Agustus 2013, di mana indeks penjualan rill bulanan pada Agustus 2013 turun sebanyak 3,2 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 11,6 persen month to month.

Penurunan penjualan terjadi pada seluruh kelompok barang, yang terbesar dikontribusi oleh kelompok sandang.

"Secara tahunan penjualan riil pada Agustus 2013 masih tumbuh 1,3 persen (yoy), namun jauh melambat baik dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya (15,2 persen, yoy) ataupun periode yang sama tahun sebelumnya (10,6 persen yoy)," kata Direktur Ekeskutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah, Jumat (11/10/2013).

Di samping itu, survei BI tersebut juga mengindikasikan penurunan konsumsi masyarakat yang semakin dalam pada September 2013. Indeks penjualan eceran riil diperkirakan turun sebesar 14,3 persen dari bulan sebelumnya.

"Hal ini karena masyarakat diperkirakan cenderung untuk menahan atau mengurangi konsumsi pada September 2013 akibat tingginya pengeluaran saat bulan puasa dan Idul Fitri," ujar Difi.

Penurunan konsumsi masyarakat ini juga dibuktikan oleh penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 107,8 di bulan Agustus menjadi 107,1, namun masih berada pada level optimis (di atas 100).

Analisa :
terjadi keturunan tingkat konsumsi disebabkan karena mahalnya harga suatu barang. Penghasilan yg minimal tidak seimbang terhadap harga barang yang sekarang cenderung mahal.

Sumber:

R&I Pertahankan "Investment Grade" Indonesia



JAKARTA, KOMPAS.com - Rating and Investment Information, Inc. (R&I), sebuah lembaga pemeringkat asal Jepang, mempertahankan peringkat investasi Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada BBB-/stable outlook.

"Kami menyambut baik afirmasi Investment Grade dari R&I ini, serta mengapresiasi pengakuan R&I terhadap efektivitas respons kebijakan otoritas perekonomian Indonesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dalam siaran pers, Jumat (11/10/2013).

R&I menjelaskan, faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia antara lain kemampuan Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan pengelolaan fiskal yang konservatif.

Di samping itu, perbankan yang sehat dan beban utang pemerintah yang rendah juga menjadi faktor penting.

Lebih rinci, analis R&I menyatakan, di tengah tekanan terhadap nilai tukar, Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban Utang Luar Negeri Jangka Pendeknya.

Dengan respons kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas perekonomian Indonesia, R&I tetap optimis Indonesia masih mampu mempertahankan peringkat investment grade ini.

Selain itu, melimpahnya sumber daya alam dan pasar domestik yang besar tetap menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan arus masuk investasi asing langsung (Foreign Direct Investment / FDI) Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka menengah.

"Kami akan melanjutkan komitmen terhadap penguatan stabilitas ekonomi secara menyeluruh dan percepatan penyesuaian perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih sehat," tegas Agus.




Analisa:
Menurut saya mendapatkan pengakuan dari R&I terhadap efektivitas respons kebijakan otoritas perekonomian Indonesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini ,itu sangat baik. Dikarenakan Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban Utang Luar Negeri Jangka Pendeknya . ini sebuah prestasi buat Indonesia untuk semakin termovitasi terhadap penguatan stabilitas ekonomi.

Sumber

Minggu, 13 Oktober 2013

Samsung Jadi Investasi di Indonesia?





JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye ke Indonesia ini bakal mendatangkan investasi besar di Indonesia. Salah satu yang terbesar adalah Samsung Electronics.

Apakah Samsung jadi investasi di Indonesia? Menteri Perindustrian MS Hidayat masih enggan menjelaskan hal tersebut. Namun dia menyebut ada sektor informasi dan teknologi yang akan masuk ke dalam negeri.

"Jadi tadi yang dibicarakan dalam pertemuan ada beberapa hal. Ada juga soal Posco, Honam, ini akan dilanjutkan lagi. Kemudian ada industri alat berat lain dan kemudian IT," kata Hidayat selepas pertemuan dengan Presiden Korea Park Geun Hye di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Hidayat tidak menjelaskan lebih lanjut karena hal tersebut akan langsung berurusan dengan pemerintah Korea Selatan, termasuk perusahaan yang berniat untuk berinvestasi di Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Park ini juga sudah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait rencana investasinya di Indonesia. Namun pembicaraan antarkepala negara ini hanya menjelaskan soal komitmen bersama antarkedua negara soal investasi.

Soal konkritnya, hal tersebut akan ditentukan dalam pertemuan lanjutan. "Kalau soal angka, saya tidak mau bicara. Intinya, ada beberapa investasi yang akan dilanjutkan lagi dengan Korea," tambahnya.

Sekadar catatan, Menteri Perekonomian Hatta Radjasa pernah mengungkapkan bahwa Indonesia sudah masuk dalam daftar negara yang siap untuk didirikan pabriknya oleh Samsung. "Kita sudah minta mereka (Samsung) untuk investasi di sini. Mereka sudah memasukan Indonesia dan Vietnam ke dalam list-nya," kata Hatta.

Hatta menambahkan, Samsung pada dasarnya memiliki pertimbangan sendiri terutama mengenai insentif apa yang akan diberikan Indonesia ketika pabrik dibangun di tanah air. "Saya rasa mereka masih menghitung lebih jauh lagi. Tapi kita sudah siapkan insentif seperti pajak dan lain sebagainya," ungkapnya.

Dalam pertemuan sekitar tiga jam tadi juga dihadiri oleh beberapa perusahaan asal Korea Selatan, Menteri Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Apindo Sofyan Wanandi, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto dan beberapa pengusaha besar seperti Wishnu Wardhana (Indika Energi), Erwin Aksa (Bosowa) dan Putri Kuswisnu Wardani (putri pendiri Mustika Ratu).


 Analisa saya:
Menurut saya  ini sangat bagus bagi perekonomian Indonesia. Jika Samsung jadi mendirikan pabrik nya di Indonesia dapat membantu pemasukan Negara. Semakin banyak yg berinvestasi semakin surplus pendapatan.

Sumber
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/11/2007124/Samsung.Jadi.Investasi.di.Indonesia.


Bank Dunia Segera Berhemat, Pegawai dan Birokrasi Akan Dipangkas



Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Jumat (11/10/2013) mengumumkan program pemangkasan biaya dan mengurangi birokrasi di lembaganya. Diperkirakan bakal ada pengurangan karyawan dalam jumlah signifikan.

Kim mengatakan Bank Dunia akan mengurangi biaya tahunan yang saat ini mencapai 400 juta dolar AS per tahun, sekitar Rp 4 triliun. Cara yang akan ditempuh adalah restrukturisasi organisasi, dengan menyederhanakan pembagian kompartemen dan memangkas birokrasi.

Target dari langkah tersebut, ujar Kim, adalah memberikan layanan yang lebih baik untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan di dunia. Dia juga mengatakan bakal ada kajian strategis atas staf Bank Dunia. Langkah ini pun seolah mengonfirmasi rumor yang merebak baru-baru ini bahwa Bank Dunia berencana memangkas 10.000 pegawai.
Sebagian besar mitra Bank Dunia adalah negara miskin dan berkembang, yang membutuhkan Bank Dunia berupa nasihat, pendanaan untuk infrastruktur dasar, dan dukungan lainnya. Kim mengatakan para mitra itu telah mendatanginya dan mengatakan bahwa penilaian yang diterapkan Bank Dunia terlalu rumit dan birokratis.

"Itu seharusnya tak terjadi," tegas Kim, pada sesi pembukaan pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Menurut Kim, sebuah lembaga pembangunan, seperti halnya bisnis perlu menemukan solusi inovatif, menerapkan best practices, serta berbagi pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan secara luas dan secepat mungkin.

Restrukturisasi Bank Dunia

Sebuah lembaga yang telah terbagi-bagi dalam kompartemen berdasarkan regional, akan menghambat keahlian di satu wilayah untuk tersedia bagi wilayah lainnya. Ia mengatakan rencana restrukturisasi akan dijalankannya dengan mengelompokkan ahli teknis berdasarkan spesialisasi, yang dapat digunakan di wilayah mana pun di dunia.

"Dengan model organisasi kami yang baru, ketika Anda meminta bantuan kami, kita akan melihat ke seluruh lembaga kami dan menawarkan pengetahuan dan pengalaman global yang paling mutakhir, canggih, dengan pengetahuan mendalam ahli yang tahu apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum di semua wilayah di dunia." Kim melanjutkan, "Kami berkomitmen untuk menjadi mitra yang akan lebih mudah untuk bekerja sama."
Kim juga mengatakan bahwa Bank Dunia bertujuan memangkas biaya tahunannya selama tiga tahun ke depan. Caranya, antara lain dengan mengurangi jumlah staf, menyederhanakan birokrasi, serta  mengurangi biaya perjalanan dan fasilitasnya.
Analisa
dalam berita diatas menurut saya itu sangat baik yg dilakukan presiden bank dunia ,
Jim Yong Kim. Karena dengan ini bank dunia lebih menghemat anggaran mereka, dengan begitu anggaran bank dunia tidak habis karena gaji pegawai.jadi dapat membantu Negara berkembang bahkan Negara miskin yang sedang mengalami krisis keuangan . soal mengurangi jumlah staff jangan asal memutuskan hubungan kerja begitu saja,malah menimbulkan pengganguran baru.sebaiknya mereka diberikan pekerjaan lain.


Analisa saya :
dalam berita diatas menurut saya itu sangat baik yg dilakukan presiden bank dunia ,
Jim Yong Kim. Karena dengan ini bank dunia lebih menghemat anggaran mereka, dengan begitu anggaran bank dunia tidak habis karena gaji pegawai.jadi dapat membantu Negara berkembang bahkan Negara miskin yang sedang mengalami krisis keuangan . soal mengurangi jumlah staff jangan asal memutuskan hubungan kerja begitu saja,malah menimbulkan pengganguran baru.sebaiknya mereka diberikan pekerjaan lain.

sumber :